Jumat, 01 Juni 2012


SEDIAN DARAH TIPIS DAN SEDIAAN DARAH TEBAL

Sediaan darah tipis
a. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan pada pembacaan pada sediaan ini, bentuk parasit
plasmodium berada dalam eritrosit sehingga didapatkan bentuk parasit
yang utuh dan morfologinya sempurna. Serta lebih mudah untuk
menentukan spesies dan stadium parasit dan perubahan pada eritrosit yang
dihinggapi parasit dapat dilihat jelas. (Hadidjaja, 1992) Kelemahan dari
sediaan darah tipis yaitu kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil
karena volume darah yang digunakan relatif sedikit. (Irianto, 2009)
5
b. Sediaan darah tipis yang baik :
Pada sediaan darah tipis, ada bagian yang tebal dan tipis. Jika sediaan
terlalu tebal akan menutupi sel-sel eritrosit satu sama lain sehingga
mempersulit penilaian. Jika sediaan terlalu tipis maka sel-sel akan
kehilangan bentuk bikonkafitasnya terutama pada daerah tepi. (Zulkoni,
2010)
Pada sediaan tidak seperti bendera robek terutama pada bagian ekor
sediaan. Karena pada bagian ekor eritrosit menyebar, sehingga
mempermudah untuk mengetahui bentuk parasit plasmodium serta
morfologinya. Sediaan juga tidak berlobang dan tidak terputus-putus.
(Zulkoni, 2010)
2. Sediaan darah tebal
a. Kelebihan dan kekurangan
Sediaan darah tebal biasanya di hemolisis terlebih dulu sebelum
pewarnaan, sehingga parasit tidak lagi tampak dalam eritrosit. Kelebihan
dari sediaan ini yaitu dapat menemukan parasit lebih cepat karena volume
darah yang digunakan lebih banyak. Jumlah parasit lebih banyak dalam
satu lapang pandang, sehingga pada infeksi ringan lebih mudah
ditemukan. Sedangkan kelemahan dari sediaan darah tebal bentuk parasit
yang kurang lengkap morfologinya. (Safar, 2009)
6
b. Ciri-ciri sediaan yang baik :
Sediaan yang dibuat harus bersih yaitu sediaan tanpa endapan zat
pewarnaan. Sediaan juga tidak terlalu tebal, ukuran ketebalan dapat dinilai
dengan meletakkan sediaan darah tebal di atas arloji. Bila jarum arloji
masih dapat dilihat samar-samar menunjukkan ketebalan yang tepat.
(Sandjaja, 2007)
Selain menggunakan arloji dapat juga dengan cara meletakkan
sediaan darah tebal di atas koran, kalau tulisan di bawah koran sediaan
masih terbaca, berarti tetesan tadi cukup baik. (Sandjaja, 2007)
c. Hasil sediaan darah tebal yang baik :
Inti sel darah putih biru lembayung tua, granula biasanya tidak
tampak, hanya granula eosinofil. Trombosit berwarna lembayung muda
dan sering berkelompok. Parasit tampak kecil, batas sitoplasma sering
tidak nyata. (Irianto, 2009)
Titik Maurer dan titik Ziemen (P. malariae) biasanya hilang. Titik
Scuffner sering masih terlihat sebagai zona merah. Bentuk cincin sering
tampak sebagai “koma”, “tanda seru”, atau “burung terbang”, terutama
pada P. falciparum. (Irianto, 2009)
Tropozoit yang sudah agak besar tampak pigmen. Sitoplasma P. vivax
dapat terlihat jelas seperti amuboid. Sitoplasma P. malariae mulai
mengumpul disekitar inti, schizon tampak jelas. (Irianto, 2009)

Gambar Sediaan Darah yang Baik :
 

 


Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi dengan kematian sekitar 1 juta orang/tahun. Disebabkan oleh parasit jenis protozoa dari golongan/genus Plasmodium. Dari genus Plamodium terdapat 4 spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plamodium ovale. Pada umumnya, Plasmodium falcifarum dan Plasmodium vivax merupakan yang paling sering ditemukan. Sedangkan Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale dijumpai pada Indonesia bagian timur seperti Papua, Maluku dan sekitarnya.
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
- Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
- Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
- Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
- Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
Salah satu cara untuk mendiagnosa adanya penyakit malaria adalah dengan menemukan parasit dalam darah melalui pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis.
Keuntungan dari sediaan darah tebal digunakan adalah karena sediaannya lebih tebal sehingga parasit lebih mudah ditemukan tetapi sediaan ini tidak baik digunakan untuk identifikasi spesies Plamodium sp. Cara pembuatannya adalah :
1. Teteskan kl 5ul darah (whole blood) ke objek glass. Buat lingkaran diameter 1-2cm. Sediaan yang baik adalah bagian tebal ditengah dan menipis kebagian pinggir. Biarkan kering.
2. Siapkan campuran reagen giemsa (1 giemsa : 20 air). Teteskan pada sediaan darah tebal, biarkan 15-30 menit. Untuk perbandingan dan waktu pewarnaan tergantung pada kondisi reagen giemsa.
3. Bilas dengan hati-hati. Keringkan. Sediaan yang baik adalah berwarna biru kemerahan dan sisa-sisa eritrosit yang ada terlepas
4. Amati dengan mikroskop. Sediaan darah tebal yang baik adalah dalam 1 lapang pandang pada perbesaran 10x100 ditemukan 10-20 sel leukosit
5. Karena tidak difiksasi maka sel eritrosit akan lisis, sel leukosit menjadi tidak khas sehingga akan berpengaruh pada morfologi parasit. Itu sebabnya sediaan ini hanya digunakan untuk menemukan parasit saja.
Sediaan darah tipis digunakan untuk identifikasi parasit karena morfologi yang ada lebih bagus dibanding sediaan darah tebal yang tidak di fiksasi. Tetapi karena penyebaran sel-selnya sedikit maka parasit yang ditemukan lebih sedikit dibandingkan sediaan darah tebal. Cara pembuaran:
1. Teteskan 5 ul darah pada objek glass. Dengan bantuan cover glass dibuat hapusan. Hapusan yang baik adalah tidak melebar sampai ketepi objek glass, menyerupai lidah, tidak berlemak. Biarkan kering
2. Teteskan dengan metanol untuk fiksasi. Teteskan dengan campuran giemsa (1 giemsa : 20 air) biarkan 15-30 menit. Untuk perbandingan dan waktu pewarnaan tergantung pada kondisi reagen giemsa.
3. Bilas dengan hati-hati. Keringkan. Sediaan yang baik adalah berwarna biru kemerahan dan tidak ada bagian yang terlepas.
4. Amati dengan mikroskop. Sediaan yang baik adalah sel eritrosit berwarna merah dan tidak bertumpuk, limposit berwana biru tua.
5. Karena di fiksasi maka morfologi sel yang ada menjadi lebih bagus dibanding sediaan darah tebal
Pelaporan hasil
Berdasarkan jumlah
[-] Negatif : Bila tidak ditemukan parasit
[+] Positif : Ditemukan 1-10/100lpb (lapang pandang besar, perbesaran 10x100)
[+]2 Positif : Ditemukan 11-100/100lpb
[+]3 Positif : Ditemukan 1-10/lpb
[+]4 Positif : Ditemukan 11-100/lpb
Star in the sky : Ditemukan >100/lpb sehinggan menyerupai bintang dilangit
Macam-macam parasit yang dapat ditemukan pada sediaan apus darah :
Tropozoit Plasmodium vivax
Mikrogametosit Plasmodium falciparum
Berdasarkan jenis parasit
F : Ditemukan ring Plasmodium falcifarum
Fg : Ditemukan gamet Plasmodium falcifarum
F+g : Ditemukan ring dan gamet plasmodium falcifarum
V : Ditemukan Plamodiuum vivax segala morfologi
Mix : Ditemukan 2 atau lebih spesies plamodium

1 komentar:

  1. Mohon dikoreksi gan untuk gametosit itu makrogametosit bukan mikrogametosit gan, karena terlihat inti berkumpul ditengah yang dikelilingi dengan pigmen

    BalasHapus