Diposting oleh ; Wahyu Setyawan,16 Mei 2012
Apa yang dimaksud dengan Laju Endap Darah / LED /Erythrocyte
Sedimentation Rate / ESR ?
Laju
Endap Darah (LED) atau dalam bahasa Inggrisnya Erythrocyte Sedimentation
Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah untuk mengetahui
tingkat peradangan dalam tubuh seseorang. Proses pemeriksaan sedimentasi
(pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung
khusus LED dalam posisi tegak lurus selama satu jam. Sel darah merah akan
mengendap ke dasar tabung sementara plasma darah akan mengambang di permukaan.
Kecepatan pengendapan sel darah merah inilah yang disebut LED. Atau dapat dikatakan
makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah
(LED)-nya.
Dasar
teori
Di dalam tubuh, suspensi sel-sel darah merah akan merata di seluruh plasma
sebagai akibat pergerakan darah. Akan tetapi jika darah ditempatkan dalam
tabung khusus yang sebelumnya diberi antikoagulan dan dibiarkan 1 jam, sel
darah akan mengendap dibagian bawah tabung karena pengaruh gravitasi. Laju
endap darah ( LED ) berfungsi untuk mengukur kecepatan pengendapan darah merah
di dalam plasma ( mm/jam ).
Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat dipengaruhi
oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun ternyata orang
yang anemia, dalam kehamilan dan para lansia pun memiliki nilai Laju Endap
Darah yang tinggi. Jadi orang normal pun bisa memiliki Laju Endap Darah tinggi,
dan sebaliknya bila Laju Endap Darah normalpun belum tentu tidak ada masalah.
Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah masih termasuk pemeriksaan penunjang, yang
mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari sang dokter.
Namun biasanya dokter langsung akan melakukan pemeriksaan tambahan lain,
bila nilai Laju Endap Darah di atas normal. Sehinggai mereka tahu apa yang
mengakibatkan nilai Laju Endap Darahnya tinggi. Selain untuk pemeriksaan rutin,
Laju Endap Darah pun bisa dipergunakan untuk mengecek perkembangan dari suatu
penyakit yang dirawat. Bila Laju Endap Darah makin menurun berarti perawatan
berlangsung cukup baik, dalam arti lain pengobatan yang diberikan bekerja
dengan baik.
Standar Laju Endap Darah / LED
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux
– sel darah merah berkumpul membentuk kolom, tahap pengendapan dan tahap
pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang
sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Westergren. Pada cara Wintrobe
nilai rujukan untuk wanita 0 — 20 mm/jam dan untuk pria 0 — 10 mm/jam, sedang
pada cara Westergren nilai rujukan untuk wanita 0 — 15 mm/jam dan untuk pria 0
— 10 mm/jam.
Hasil
pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak
seberapa selisihnya jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika
nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang
menyakinkan. Dengan metode Westergren bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal
itu disebabkan panjang pipet Westergren yang dua kali panjang pipet Wintrobe.
Kenyataan inilah yang menyebabkan para klinisi lebih menyukai metode Westergren
daribada metode Wintrobe. Selain itu, International Commitee for
Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan
metode Westergreen.
Variasi
hasil Laju endap Darah / LED/ CSR
Pada orang yang lebih tua nilai Laju Endap Darah juga lebih tinggi.
Dewasa (Metode Westergren):
• Pria < 50 tahun
= kurang dari 15 mm/jam
• Pria > 50 tahun
= kurang dari 20 mm/jam
• Wanita < 50 tahun = kurang dari 20 mm/jam
• Wanita > 50 tahun = kurang dari 30
mm/jam
Anak-anak (Metode Westergren):
• Baru
lahir
= 0 – 2 mm/jam
• Baru lahir sampai masa puber = 3 – 13 mm/jam
Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Endap Darah / LED
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Laju Endap Darah (LED) adalah faktor
eritrosit, faktor plasma dan faktor teknik.
LED dapat meningkat karena :
Faktor Eritrosit
• Jumlah eritrosit kurang dari normal
• Ukuran eritrosit yang lebih besar dari ukuran normal,
sehingga lebih mudah/cepat membentuk rouleaux → LED ↑.
Faktor Plasma
• Peningkatan kadar fibrinogen dalam darah akan mempercepat
pembentukan rouleaux→ LED ↑.
• Peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) → biasanya
terjadi pada proses infeksi akut maupun kronis
Faktor Teknik Pemeriksaan
• Tabung pemeriksaan digoyang/bergetar akan mempercepat
pengendapan → LED ↑.
• Suhu saat pemeriksaan lebih tinggi dari suhu ideal (>20̊
C) akan mempercepat pengendapan→ LED ↑.
LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi/peradangan akut, infeksi akut
dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid,
malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
Bila
dilakukan secara berulang laju endap darah dapat dipakai untuk menilai
perjalanan penyakit seperti tuberkulosis, demam rematik, artritis dan nefritis.
Laju Endap Darah (LED) yang cepat menunjukkan suatu lesi yang aktif,
peningkatan Laju Endap Darah (LED) dibandingkan sebelumnya menunjukkan proses
yang meluas, sedangkan Laju Endap Darah (LED) yang menurun dibandingkan
sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
Selain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang cepat juga dapat
dijumpai pada keadaan-keadaan fisiologik seperti pada waktu haid, kehamilan
setelah bulan ketiga dan pada orang tua.
Catatan : Pengukuran
Laju Endap Darah / LED /Erythrocyte Sedimentation Rate / ESR berguna dalam
mendeteksi dan memantau penyakit auto-immune seperti systemic lupus
erythematosus/ SLE, dan rheumatoid arthritis,serta penyakit
ginjal kronis. Pada penyakit-penyakit tersebut nilai Laju Endap Darah / LED
/Erythrocyte Sedimentation Rate / ESR dapat melampaui 100 mm/jam
Hasil
Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi juga dapat terjadi karena :
• Anemia
• Kanker seperti lymphoma atau multiple myeloma
• Kehamilan
• Penyakit Thyroid
• Diabetes
• Penyakit jantung
Terapi
untuk penderita Laju Endap Darah / LED / ESR tinggi :
1. Menjadi vegetarian hanya makan sayuran saja
2. Kurangi penggunaan minyak dan lemak.
Biasanya dalam 2 sampai 3 bulan LED sudah normal kembali.
3. Terapi akupuntur
Sumber :
Mayoclinic
Nlmnih
Wikipedia
Yahoo
Jakapantura
Labkesehatan
Di dalam tubuh, suspensi sel-sel darah merah akan merata di seluruh plasma sebagai akibat pergerakan darah. Akan tetapi jika darah ditempatkan dalam tabung khusus yang sebelumnya diberi antikoagulan dan dibiarkan 1 jam, sel darah akan mengendap dibagian bawah tabung karena pengaruh gravitasi. Laju endap darah ( LED ) berfungsi untuk mengukur kecepatan pengendapan darah merah di dalam plasma ( nm/jam ). Tiga fase LED meliputi :
1. Fase pengendapan lambat I
Beberapa menit setelah percobaan dimulai, sel darah merah dalam keadaan melayang, sulit mengendap ( 1-30 menit 0
2. Fase pengendapan cepat
Terjadi setelah darah saling berikatan membentuk rauleaux permukaan relatife kecil , masa menjadi lebih berat ( 30-60 menit )
3. Fase pengendapan lambat II
Terjadi setelah sel darah mengendap, menampak di dasar tabung ( 60-120 menit )
Metode yang dianjurkan oleh ICSH ( International Comunitet for Standardization in Hematology ) adalah cara westergren.
Bahan : darah vena diambil 1,6 ml dan dicampur dengan Na Sitrat 3,8% sebanyak 0,4 ml
Alat : Tabung dan rak, tusuk tabung westergren
1. Isi tabung westergren dengan darah yang telah diberi Na sitrat 3,8% sampai garis tanda 0 pipet harus kering dan bersih
2. Letakkan tabung pada rak westergren dan perhatikan supaya posisinya betul-betul tegak lurus pada suhu kamar, jauhkan dari cahaya matahari dan getaran
3. Setelah satu jam, baca hasilnya dengan satuan nm/jam
0 komentar:
Posting Komentar